25 October 2006

Maafkanlah dirimu

Maafkanlah dirimu,
Maafkanlah dirimu.
Maafkanlah dirimu setiap saat.

Apapun yang Saudara lakukan, lakukanlah hanya untuk
memuji Tuhan dan biarkanlah, apapun hasilnya, karena kita
bukanlah hanya berupa badan saja. Kita bukanlah merupakan
perbuatan. Kita bukanlah pelaku dari segala sesuatu di dunia ini.
Walaupun kita melakukannya, misalnya kita sebagai pelakunya,
kita tetap harus memaafkan diri kita.

Maafkanlah diri kita ketika kita melakukan kesalahan atau
ketika kita tidak dapat menahan kebiasaan-kebiasaan kita,
seperti marah atau adakalanya serakah
dan adakalanya berpikir dengan keinginan memiliki yang kuat,
karena semua itu berasal dari keadaan. Hal tersebut bukanlah Diri,
bukanlah jiwa sejati yang menginginkan segala sesuatu.
Jadi kita harus selalu mencoba berulang-ulang,
dan memaafkan diri kita setelah semua itu,

Karena dalam lubuk diri kita terdapat Tuhan,
Kebijaksanaan Agung, Sang Keberadaan apapun Namanya
kita tidak dapat memarahinya, kita tidak dapat menyiksanya,
kita tidak dapat bertindak kasar kepadanya.

Mengertikah Saudara akan apa yang saya maksudkan?
Jadi jika kita marah terhadap diri kita,
kita harus marah hanya kepada kebiasaan-kebiasaan kita,
akumulasi kebiasaan-kebiasaan kita.
Atau kita harus menyalahkan situasinya juga,
bukanlah menyalahkan Kebijaksanaan Agung sang Diri sejati
karena sang Diri sejati tidak pernah bersalah,
tidak pernah melakukan kesalahan apapun.

Seandainya kita adalah sang pelaku dan kita berada
dalam masyarakat seperti ini, adakalanya kita menjadi marah.
Hal tersebut bukanlah selalu kesalahan kita.
Kebanyakan bukanlah kesalahan kita. Adakalanya segala kejadian
dapat membuat kita marah. Sebagai contoh, Saudara bekerja
di suatu perusahaan dan Saudara bekerja dengan karyawan
yang salah, ya? Apapun yang Saudara beritahukan kepadanya,
ia benar-benar tidak mengerti. Atau ia mengerti tetapi melakukan
hal yang sebaliknya. Ia hanya membuat Saudara marah dan marah.

Bahkan Saudara memaafkannya berkali-kali, ia tetap saja
melakukannya berulang kali. Suatu hal yang sangat kecil,
bahkan suatu hal yang kecil mengganggu pikiran kita dan
membuat kita merasa sengsara. Jadi baik adanya bahwa kita
mengetahui terdapat sesuatu lainnya yang berada di atas pikiran
dan di atas badan kita.

Badan kita hanya terkandung dari
unsur-unsur material, seperti tanah, air, besi.
Sungguh, besi di dalam tubuh kita lebih dari cukup untuk
membuat beberapa paku. (Hahahaha…) Tahukah kalian? Dan air,
bumi dan kemungkinan api, api yang vital sehingga badan kita
menjadi hangat dan juga lainnya.

Salam Bahagia:)
Nur Khabib

No comments: