29 May 2007

Terobosan Kreatif

Suatu Terobosan Kreatif.

Setelah manusia tumbuh dalam kehidupan berdunia
yang berporoskan nafsu dan watak akunya, mata hatinya
lalu menjadi buta sama sekali. Akibatnya, manusia
tidak lagi percaya bisa mengenali-Nya, apalagi hingga
sampai bertemu dengan-Nya. Menurut keyakinan
manusia sejati, Tuhan telah menyiapkan terobosan kreatif
bagi umat beragama (siapa saja,agama apa saja)
yang merasa butuh kepada-Nya, sebagai wujud
belas kasih-Nya kepada mereka. Yaitu, membentuk
di tengah-tengah mereka seorang pembimbing sejati
(syaikh atau guru mursyid) yang akan menunjukkan
Keberadaan-Nya Yang Al-Ghaib dan menuntun
hamba-Nya di jalan lurus menuju kepada-Nya,
hingga sampai dengan selamat kembali kepada-Nya.
Sang pembimbing (yang tidak akan pernah berani
mengaku, karena tidak merasa menjadi Guru) ini
pertama-tama mengisikan butiran iman (Nur Ilahi)
ke dalam rasa hati murid (orang yang berkehendak
bertemu Tuhannya). Hal ini kemudian menghidupkan
dan mencerahkan hati, ruh, dan rasanya, sehingga
mencahaya dengan senantiasa mengingat-ingat dan
menghayati Keberadaan Diri-Nya Ilahi. Mengubah
dirinya menjadi insan cahaya Tuhan.

Lalu, si murid selalu berusaha mengikuti petunjuk
Sang Pembimbing demi keberhasilannya memenangkan
perang terbesar (jihadunnafs) yang mau tak mau mesti
diperjuangkan seumur hidupnya di dunia ini. Proses ini
diyakini kemudian akan mendatangkan fadhal dan
rahmat Tuhannya yang menyampaikannya kepada
tujuan hidup dan cita-cita bertemu dengan Tuhannya.
Kebutuhan murid sufi terhadap mengadanya seorang
guru sejati baginya menjadi sangat penting dan perlu
sekali, karena dia sangat menyadari begitu samarnya
(bagai sehelai rambut dibelah tujuh) jalan menuju
kepada-Nya. Juga, begitu halusnya (hingga tak disadari)
bujuk rayu dan godaan setan dan iblis, serta adanya
(selama umur hidupnya di dunia) ajakan nafsu yang
selalu menyalahi kehendak-Nya dengan memerankan
watak akunya.

Oleh karena itu, sang pembimbing sejati mestilah
mempunyai martabat mursyidun, murbiyyun, nashihun
dan sekaligus kamilun, di dalam menjalankan tugasnya
membimbing murid sufi menuju keberhasilan cita-citanya
.

Salam Bahagia

Nur Khabib

Berdzikir di sekeliling Arsy

Berdzikir di Sekeliling Arsy

Tiba-tiba saja aku merasakan
semua benda di sekelilingku menjadi hidup
Tak ada yang mati bahkan tak ada yang diam

Batu-batu hidup dan berdzikir
Air yang menetes hidup dan berdzikir
Udara yang kuhirup hidup dan berdzikir
Cahaya matahari hidup dan berdzikir
Desau angin hidup dan berdzikir
Gunung-gunung hidup dan berdzikir
Lautan hidup dan berdzikir
kutoleh semua benda di sekelilingku hidup
berdzikir, berdzikir, dan berdzikir

Aku terperangah
Ternyata bumiku sedang berdzikir
Tak ada yang diam, tak ada yang mati

Kutatap langit
tiba-tiba seluruh bintang gemintang hidup dan berdzikir
Bulan, planet dan galaksi pun hidup dan berdzikir

Dzikir-dzikir itu
terus menggema membubung tinggi menembus segala batas
bergelora di seluruh penjuru cakrawala
berpusar-pusar menuju 'Arsy yang Maha Agung

Berjuta-juta malaikat
menyambut pusaran dzikir itu
dan kemudian lebur dalam harmoni
bias cahaya yang membuncah luar biasa indahnya

Bias cahaya itu memenuhi
seluruh horison penglihatanku
menyambar kesadaranku
Aku larut dalam harmoni Abadi yang tak kumengerti

Tiba-tiba aku lenyap dalam bias cahaya
larut dalam dzikir yang bergelora
lebur dalam gerakan tiada batas
terus berpusar menuju 'Arsy
Sang Maha Perkasa Allah Azza wajalla

Salam Bahagia

Nur Khabib